Sunday, September 25, 2011

Sektor Wisata Bahari dan Sumberdaya Tak Terpulihkan

Pesona laut dan kekayaan laut Indonesia yang luar biasa adalah modal utama pengembangan wisata bahari. Kepariwisataan Indonesia dikenal sangat  unggul di sektor wisata bahari. Sumberdaya alam laut wilayah kepulauan di Indonesia dengan keaslian dan kualitas keindahan alamnya sangat berpotensi menjadi The Best Marine Tourim Destination.  Ada diving, snorkeling, surfing, yachting, fishing, serta marine ecotourism. Selain itu, sumberdaya hayati pesisir dan lautan Indonesia seperti populasi ikan hias terbesar di dunia, terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan berbagai bentang alam pesisir yang unik lainnya membentuk suatu pemandangan alamiah yang begitu menakjubkan. Hal yang menjual inilah yang bukan hanya bisa menambah devisa negara, tetapi ada tiga dampak positif yang dapat diambil secara langsung. Yaitu, pertama, kebanyakan kawasan konservasi merupakan tempat kawasan masyarakat lokal yang masih mempunyai pendapatan ekonomi kecil, maka dengan adanya ecotourism, niscaya akan sedikit menambah banyaknya insentif ekonomi bagi mereka. Kedua, ecotourism jika dikelola secara efektif dapat menjadi lahan yang paling baik menggalang kesadartahuan masyarakat setempat. Masyarakat dapat merasakan langsung manfaat kawasan yang dilindungi bagi perubahan taraf hidup mereka. Ketiga, dengan adanya kegiatan alternatif tambahan dari ecotourism, maka kebutuhan masyarakat lebih terpenuhi. (Burhanuddin A. I., 2011) Akan tetapi, dibalik semua dampak positif, ada juga dampak negatif yang bisa ditimbulkan jika terjadi kesalahan pada pengelolaan. Apalagi, lebih spesifik disini membahas tetang sumberdaya wisata bahari tak terpulihkan (nonrenewable).
Sumberdaya wisata bahari tak terpulihkan, yang artinya tidak bisa diperbaharui sehingga sangat rentan terhadap kesulitan menjaga kelestariannya. Masalah-masalah ini muncul ketika, banyaknya pengunjung suatu objek wisata bahari, hal ini disadari atau tidak, ini adalah salah satu faktor yang merusak keaslian suatu objek wisata. Contoh lainnya, ketika diadakan pembangunan objek wisata yang tanpa memperhitungkan apa yang terjadi setelahnya, yaitu hilang nilai keasliannya.
Oleh karena itu dibutuhkan kewaspadaan terhadap dampak lingkungan dalam upaya menghadapi pengembangan wisata bahari menjadi sangat penting guna memelihara berkelanjutan kualitas lingkungan sumberdaya alam khususnya, dan menjamin pembangunan (ekonomi) berkelanjutan umumnya.

No comments:

Post a Comment