Monday, October 27, 2014

Saturday, October 25, 2014

Mungkin kau sedang malas chatting. Hehe tak apa, Sayang. Kenapa padamu aku begitu mudah merasa kecewa? Apa karena harapku yang terlalu banyak padamu? Tapi, itu bukan hal yang tak benar kan? Wajar kan jika aku selalu berharap padamu? Yang salah ketika aku mulai merasa capek berharap padamu, sudah terlalu lelah merasa kecewa terhadapmu. Iya kan?
Bukankah kita harusnya saling mempertahankan? Aku akan bertahan. Semampu kau mempertahankanku.

Friday, October 24, 2014

When i'm starting writing, it means that i feel sooooo sooooo blue, or too happy!
You know, i'm a very worried easy girl! But why? Even we've been 10 months together, you still not get it, babe? Or you try ignoring? Aaaaaah but well, i love you sincerely, i've promised you to not get mad easily! But, dear, i'm worried :(
When i'm starting writing, it means that i feel sooooo sooooo blue, or too happy!
You know, i'm a very worried easy girl! But why? Even we've been 10 months together, you still not get it, babe? Or you try ignoring? Aaaaaah but well, i love you sincerely, i've promised you to not get mad easily! But, dear, i'm worried :(

Thursday, October 23, 2014

Apakah caraku mencintaimu salah? Aku merasa tidak tertarik lagi dengan segala aktivitasku tanpamu. Termasuk naik gunung, dulu aku sangat bahagia jika diajak muncak. Menyelam? Aku palmg bahagiaaa.. Sekarang semuanya jadi tidak menarik jika tanpamu. Sementara kamu? Aku selalu hanya merasa menjadi bebanmu. Terlebih ketika kau bersama teman-temanmu, aku seperti tidak ada. Aku selalu merasa tak ada. Bisakah kau membuatku sedikit merasa berarti? Walau begitu, aku selalu ingin di dekatmu. Walau ingin tak selalu senang.
Haaaaaahhhh... Mencoba mengabaikanmu ternyata menyiksa diriku sendiri ._.
Baiklah.. Aku akan mengalah.. Demi hubungan kita, demi yang telah ku perjuangkan. Semoga kau selalu bahagia bersamaku ya, Sayaang..
Apakah caraku mencintaimu salah? Aku merasa tidak tertarik lagi dengan segala aktivitasku tanpamu. Termasuk naik gunung, dulu aku sangat bahagia jika diajak muncak. Menyelam? Aku palmg bahagiaaa.. Sekarang semuanya jadi tidak menarik jika tanpamu. Sementara kamu? Aku selalu hanya merasa menjadi bebanmu. Terlebih ketika kau bersama teman-temanmu, aku seperti tidak ada. Aku selalu merasa tak ada. Bisakah kau membuatku sedikit merasa berarti? Walau begitu, aku selalu ingin di dekatmu. Walau ingin tak selalu senang.

Duh

Entah kepada siapa aku bisa bercerita. Aku telah terlalu banyak mengabaikan orang-orang pernah dekat denganku. Kepada siapa aku harus bercerita? Kepada sahabatku? Siapa sahabatku sekarang? Rasanya tidak adil jika aku hanya datang pada mereka ketika aku sedih seperti ini. Kepada kekasihku? Hahaha no no, his bestfriends always the priority. Aku cemburu pada teman-temannya? Tidak! Bahkan toleransiku sudah terlalu banyak dibandingkan pacar-pacarnya orang lain. Hahahaha
Wajarkah jika seorang lelaki (teman) masih berada di rumah seorang perempuan yang bisa jadi hanya berdua? Kalian pikir aku berpikir macam-macam? Tidak, aku percaya kekasihku tidak seperti itu. Hanya saja, menurutku tak wajar saja.
Oh Tuhan, apakah aku cemburu? Aku rasa tidak, aku tahu betul mereka, dan teman-teman kekasihku juga baik-baik. Hanya saja.. Aku tidak senang jika waktu yang seharusnya digunakannya beristirahat harus terganggu. Itu saja sih sebenarnya.

Wednesday, October 22, 2014

Duh

Entah kepada siapa aku bisa bercerita. Aku telah terlalu banyak mengabaikan orang-orang pernah dekat denganku. Kepada siapa aku harus bercerita? Kepada sahabatku? Siapa sahabatku sekarang? Rasanya tidak adil jika aku hanya datang pada mereka ketika aku sedih seperti ini. Kepada kekasihku? Hahaha no no, his bestfriends always the priority. Aku cemburu pada teman-temannya? Tidak! Bahkan toleransiku sudah terlalu banyak dibandingkan pacar-pacarnya orang lain. Hahahaha
Wajarkah jika seorang lelaki (teman) masih berada di rumah seorang perempuan yang bisa jadi hanya berdua? Kalian pikir aku berpikir macam-macam? Tidak, aku percaya kekasihku tidak seperti itu. Hanya saja, menurutku tak wajar saja.
Oh Tuhan, apakah aku cemburu? Aku rasa tidak, aku tahu betul mereka, dan teman-teman kekasihku juga baik-baik. Hanya saja.. Aku tidak senang jika waktu yang seharusnya digunakannya beristirahat harus terganggu. Itu saja sih sebenarnya.

Sunday, October 19, 2014

Kekasihku

Dengan segala kekurangannya, dengan segala yang selalu aku keluhkan tentangnya, aku masih selalu memiliki maaf untuknya, untuk menyayanginya tanpa kurang, untuk mencintainya tanpa jeda. Sebab, dia mungkin bisa jadi kadang membuat sedih tapi dari yang terburuk dari dirinya yang tidak dimiliki lelaki manapun, aku masih sanggup mencintainya tanpa tapi.
Dia selalu bisa memberi kebahagiaan, walau sebelumnya aku sering kali dibuatnya kesal dulu huhu.. Yaa, dialah kekasihku. Kekasihku yang saat ini aku hanya ingin melakukan yang terbaik yang ku bisa untuk membuatnya bahagia. Kekasih hebatku yang hanya padanya aku mau deh nikah muda. Eh hahahaha
Semoga seluruh partikel di alam semesta ini mampu menyampaikan padanya, aku menyayanginya, aku ingin dia bahagia, aku ingin menjadi kebahagiaannya, alasan di setiap senyumnya. Aku ingin membahagiakannya, seperti dia membahagiakanku, bahkan andai bisa ku lakukan lebih..
Aku bersyukur dipertemukan lelaki yang bisa mengubah kesal menjadi kebahagiaan, lelaki yang bisa bikin menangis lalu tersenyum kembali. Lelaki yang cuma dia yang mampu membuatku cemberut, jengkel, gemes, dan bahagia di satu waktu :| kekasihku hebat kan?? :)

Saturday, October 18, 2014

Lapar ._.

Sayang, kau tau saat ini aku sangat lapar.  Aku belum bertemu makanan sejak bangun tadi pagi, dan sekarang sudah pukul 20.51. Iya, aku mengerti, kau sedang sibuk ada yang perlu kau selesaikan, tapi tidak bisakah menundunya sebentar? Aku mual, perutku sudah perih.. Aku tidak ingin saja menyampaikannya, karena seharusnya kau bisa mengerti sendiri. Kau sudah tau sejak tadi. Atau setidak peka itu kah kau, Sayang?

Wednesday, October 15, 2014

At the end..

Karena pada akhirnya semua akan bahagia dengan pasangannya masing-masing. Yang pernah terluka, akhirnya ada yang membahagiakannya. Yang pernah kecewa akhirnya ada yang membuatnya bisa berharap lagi. Selamat berbahagia semuanya!

Jangan Takut Mengecewakanku

Jangan takut mengecewakanku, sebab maafku tak akan habis untukmu.
Takutlah ketika aku mulai tidak mempercayaimu. Itu saja.

Kau harus tau, ini bukan lagi perkara sepuluh lima belas tahun lagi.. Aku hanya ingin melihatmu lebih baik. Itu saja.

Tuesday, October 14, 2014

Aku tertawa sendiri.. Siang ini lagi-lagi kamu gak ontime. Sudah telat 10 menit dari waktu yang kau janjikan.
Malam ini sebenarnya aku sedang tidak enak badan. Tapi, tadi sore aku tidak mampu menolak ajakanmu ke bazaar organisasimu. Aku tidak sedikitpun menyesal. Aku bahagia! Bahkan mungkin sesakit apapun aku, jika sudah di sampingmu, aku sembuh. Aku sehat. Sesederhana itu aku bahagia. Karenamu.

Sunday, October 12, 2014

Saturday, October 11, 2014

Kebingunganku

Aku bingung, aku benci merasa terabaikan. Tapi, aku juga tidak bisa mengungkapkan. Oh atau sudah berkali-kali ku ungkapkan tapi kau tak pernah mengerti, atau lupa? Entahlah..
Walau seringkali kecewa-kecewa kecil karena diabaikan itu datang menghampiriku, aku tetap merasa bahagia jika di dekatmu. Bahkan ku pikir aku tak mampu jika hari-hariku tanpa kau.
Jangan seperti ini terus, Sayang. Aku takut perasaanku turut memudar seiring tak dianggapnya ada.

Aku yang Berharap Kau Lihat

Mungkin sepele, tapi dari hal kecil seperti ini bisa menunjukkan seberapa besar aku di dalam hidup kamu. Iya, cinta sejati itu memberi tanpa harus menerima.. Tapi, merasa tidak menjadi bahagiamu itu menyakitkan.. Merasa tidak memberi pengaruh dalam hidup kamu itu mengecewakan. Merasa tidak penting untukmu itu terlalu mengecewakan. Aku kecewa pada diriku sendiri, ternyata usahaku belum sampai pada titik dimana aku bisa membuatmu melihatku. Mungkin keterbatasanku tidak bisa membuatmu melihatku. Entah sampai kapan..

Friday, October 10, 2014

Selamat Malam, Kekasihku!

Selamat malam, Kekasihku! Hari ini aku telah egois padamu. Bahkan untuk diriku sendiri. Aku tidak suka melihatmu sakit, sementara aku selalu ingin bersamamu. Ingin kamu menemaniku. Harusnya hari ini ku biarkan kau istirahat, bukannya malah meminta kau menemaniku ke Takalar. Tapi, entah tadi aku hanya ingin bersamamu lebih lama. Di dekatmu aku bahagia!
Ini pertama kali kau bertemu ayah dan bunda. Surprise! Ayah tak sedikitpun menunjukkan ketidaksenangannya padamu. Apakah seyummu juga mampu menaklukkan hati ayahku? Hehe
Sayang, aku mencintai semuanya kamu! Bahkan dalam keadaan menyebalkan pun perasaanku tidak berubah.
Terima kasih karena kau telah mampu bertahan. Kau kekasih terhebat!
Seringkali aku bertanya, ya dalam hati saja.. Apa aku juga bahagiamu seperti kamu adalah bahagiaku? :(

Sunday, October 5, 2014

Tentang Demi untuk Bertahan

Selalu saja begini.. Semua tenaga dan kekuatan yang aku kumpulkan untuk mengungkapkan semuanya padamu hilang seketika. Semua konsepku buyar. Sudahlah lebih baik aku diam, memilih untuk tidak mempermasalahkan semua kegamanganku demi hubungan kita, demi hubungan yang sangat ku jaga ini. Demi kamu agar tetap di sisiku. Selamat malam, Kekasih Hebatku.
Untuk apa memberitahu kepada orang yang tidak ingin tahu?

Cinta Sejatinya Element

Aku mengutip sebuah lirik lagu dari Element, menurutku ada benarnya
"Cinta sejati yang bisa, memberi tanpa harus menerima.
Cinta sejati yang bisa, bertahan tanpa mengenal waktu." 
Aku perlu lebih bersabar lagi. Aku mencintaimu. Dengan berharap suatu hari nanti aku akan terbisa dengan caramu, atau kau yang akan terbiasa dengan caraku. Bukannya dalam suatu hubungan memang harus saling melengkapi? Aku akan berusaha sekuatku untuk melengkapimu. Demi Tuhan, aku ingin bahagia bersamamu, Kak. Aku bersyukur ada kau di hidupku. Maafkan aku yang sebelumnya terlalu banyak mau dan ingin. Mulai sekarang aku akan belajar menghargai apapun itu.
 

Saturday, October 4, 2014

Yang Tidak Sampai

Aku tak cukup penting bagimu. Itu bedanya kita, aku yang selalu menganggapmu terpenting, sementara kamu yang tidak bisa menghargai. Entah dengan cara apa lagi, berkali kesempatan telah ku beri, tapi sepertinya memang benar-benar tak penting bagimu.
Aku berada pada titik lelahku, Kak. Aku berada pada lelahku bertahan, dan ketakutanku tanpa kamu di hari-hariku lagi. Ironis kan? Aku dengan kegamangan hatiku, dengan harapan yang perlahan menipis agar kau bisa melihatku, aku hampir menyerah. Tapi, entah apa yang membuatku bertahan sejauh ini. Separuh waktu hubungan kita telah kau lalui dengan kebohonganmu, yang seperti melihatku tapi ternyata bukan aku.
Ada beban besar di dadaku, ingin sekali ku tumpahkan, agar kau tahu! Agar kau mengerti. Aku sebesar ini mencintaimu. Menomor sekiankan kebahagiaanku, walau sebagian besar kebahagiaanku adalah berada di samping kamu dan kamu tidak demikian. Walau aku tahu, saat ini kau menyayangiku dengan sungguh, hanya saja cara kita berbeda.
Aku lelah, sungguh. Mungkin butuh waktu, agar aku bisa menerima semua perbedaan ini. Aku takut kehilanganmu.

Friday, October 3, 2014

Harusnya..

Harusnya aku tak pernah mengharapkan orang lain yang membahagiakanku. Harisnya aku bisa bahagia dan mengandalkan diriku sendiri. Harusnya memang tak pernah aku gantungkan harapan pada orang yang selalu memberi kecewa. Harusnya tak pernah aku prioritaskan orang yang tak pernah melihatku. Bahkan oh Tuhan ini sakit sekali.. Harusnya memang aku bisa membahagiakan diriku sendiri dan tidak berharap orang lain melakukannya untukku. Termasuk kau! 

Thursday, October 2, 2014

Mungkin begitu caramu mencintai. Kaku. Aku mencintaimu dengan caraku, kau mencintaiku dengan caramu. Beginilah kisah kita. Semoga kita selalu bisa saling melengkapi.

Kapan?

Sesekali aku ingin mengabaikanmu. Tapi aku tak mampu. Kadang aku ingin berhenti mengharapkanmu, tapi hatiku selalu menolak. Sayangnya, aku telah memberikan sepenuhnya hatiku untukmu, seutuhnya kau lah penyebab sedih dan bahagiaku. Tapi, kapan kau bisa menyadarinya? 

Wednesday, October 1, 2014

Apa Kau Pernah?

Terkadang aku bertanya sendiri, apa benar kau mencintaiku sebesar aku mencintaimu? Katanya, kita tak bisa tanpa kabar orang yang kita cintai lebih dari tiga jam. Kamu kemana? Selalu saja aku yang mencarimu. Apa kamu pernah mencari aku?
Aku sangat merindukanmu jika sehari saja tak bertemu denganmu. Apa kau pernah merindukanku?
Aku sangat khawatir jika tak ada kabar darimu. Apa kau pernah mengkhawatirkanku?
Aku tak suka sehari saja tanpa mu. Apa kau pernah takut kehilanganku?
Apa kau pernah? Apa kau pernah?