Sunday, April 27, 2014

Kesusahan hati yang sekarang menjadi mudah menjelma bahagia. Ya, hanya dengan melihat senyum itu, lelah dan resah seakan menguap dan hilang.
Ketika perlahan muncul alasan mengapa aku harus menyerah, ribuan maaf seketika menyergap kepalaku. Dan saat itu aku sadar, aku mencintaimu, Sayangku.

Friday, April 18, 2014

Aku memulai

Oh begini rasanya nungguin pacar latihan. Merasa bego sendiri tapi senang luar biasa. Oh man, am i just trapped in what they call "love"?
Duduk di pinggir lapangan, dan sesekali saling mencuri pandang? Apa-apaan ini? Aku merasa kembali menjadi seperti anak SMA yang super norak, but it's us, and i'm happy, i really am!
Di ingatku, terakhir kali aku melakukan hal norak begini ketika aku masih di bangku SMA, bedanya waktu itu aku di stage dan pacarku (waktu itu) nonton dari bawah dan yeah saling mencuri pandang, yang setelahnya aku pikir dulu aku norak banget! And guess, i just did it again. Hahaha butterfly in my tummy!

Kenalin, pacar aku yang super cuek tapi cowok paling ganteng di mataku dan baik hati banget.. Sald* N*dal Al*.

Pertama kali kenalan, dikenalin Kak Feby. Hmm officially kenalan yaa.. Dan parahnya aku mengira dia seangkatan denganku. Sayang, tampangmu menipu :p Aku ingat betul, saat itu aku sedang di titik terakhirku berjuang terlepas dari cerita lalu. Wow, lucky you lucky me! We're in the right time!
Setelah officially kenalan siang itu.. Di satu malam, di Marine Station, aku ingat, dia tidur di teras MSDC. Sebelumnya sangat ingin aku menyapanya. Entah mengapa sangat. Yang aku tau saat itu hanyalah aku ingin menyapanya, agar dia tau bahwa aku ada. Tapi, niat hanyalah niat. Lalu aku melihatnya pindah ke gudang, melanjutkan tidurnya.
Singkat cerita, sepulang dari pulau, entah kita menjadi sedikit lebih akrab, bukan akrab juga sih, ah tapi entahlah aku tidak tahu harus menyebutnya apa. He sent me a text! OMG! Ternyata nanyain tugas dan mau pinjam buku. Lalu di line kami berteman. Dan memulai cerita kami. Iya, kami!
Tadinya hanya ku anggap biasa saja. Lalu aku merasa senang. Lalu merasa ada yang hilang tanpa line darinya. Lalu line hingga latut malam. Lalu iseng video call. Lalu telpon2an via line. Dan curhatnya tentang LDRnya yang sedang di ujung cerita. Iya, kami memulai keakraban kami dengan ceritanya dia berjuang mempertahankan LDR. Dan aku? Aku mengusir jauh2 perasaan untuk jatuh cinta padanya. Keran tidak mungkin jatuh cinta pada kekasih orang kan? Dan saat itu aku juga masih berusaha menyapu habis puing2 hatiku yang dicampakkan oleh seseorang yang pernah sangat berarti di kehidupanku. Ah sudahlah..
Sampai akhirnya, dia mengabariku lagi, mereka-dia dan LDRnya- telah berakhir.
Akhirnya aku dan dia semakin akrab, aku merasa tak perlu ada kekakuan lagi, dia sudah bukan milik orang lain.
Singkatnya, setelah beberapa bulan kami saling bertukar kabar dan mengenal, dia mengakui sesuatu. Sudah sejak dulu dia memperhatikanku, katanya. Tadinya aku tak ingin percaya. Tapi, dengan kedekatan kami yang mulai diketahui beberapa orang di kampus akhirnya ada yang memberitahu "Sebenarnya dia sudah dari dulu memperhatikanmu, sejak kau dan dia sekelas pertamakalinya di semester 4. Tapi, salahku karena ku beri tahudia bahwa kau sudah berpacaran dengan temanmu di UKM." Lalu aku tertawa, he wasn't lying! Haha tunggu, sekelas? Sekelas pertamakalinya itu di semester 4? Aku bahkan baru mengenalnya, baru tahu ada makhluk sepertinya di fakultas sejak kuliah terakhirku bersamanya, semester 6! Kemana dia selama ini? Dan dan wait, berpacaran dengan teman di UKM? It was totally bulshi*! Hahaha dan itu yang membuatnya tidak jadi mengenalku lebih jauh. I just wonder how if... Jika saja waktu itu kita saling mengenal saja. Memulai semua cerita. Tanpa harus aku akhirnya merasa sakit oleh masalalu ku begitupun kau. Tapi, ini rencana Tuhan. Inilah yang terbaik. Aku menikmati waktu-waktu bersamanya. Semoga :)