Monday, November 24, 2014

Kami Bersahabat, Selera Kami Sama :D

Saya mulai mengerti bagaimana bunda menghadapi ayah. Segala keluhan bunda dulu tentang ayah aku pikir berlebihan. Tapi, bunda, anakmu sekarang sedang belajar bersabar sepertimu, belajar kuat sepertimu, belajar mengalah sepertimu menghadapi lelaki yang saat ini juga ku cintai seperti bunda mencintai ayah. Semoga Tuhan selalu mampukan saya semampu bunda, setegar bunda. Saya pun tahu, doa bunda tak akan pernah berhenti untuk kebaikanku. Pun saya, Bunda. :) 

Saturday, November 22, 2014

Tentang kebersamaan di hari ke-332

Mulai gerah dengan ketidakasyikan hubungan ini. Semuanya perlahan menjadi tidak berwarna. Apa yang bisa ku perbuat sekarang? Menunggu hingga kau akhirnya sadar bahwa kenyamanan harus dimiliki semua pihak? Aku seperti sekarat. Begitu sulit rupanya menjiwai peranmu. Permintaan maaf tanpa usaha memperbaiki itu mustahil, Sayang. Aku akhirnya menjumpai titik, dimana aku mulai lelah mengerti sementara aku sangat tidak ingin kehilanganmu. Aku harus bagaimana? Tidak bisakah aku memohon sedikit saja kepekaanmu? Aku ingin kita baik-baik saja.
Terkadang aku ingin menjadi kau, agar kau tau setidaknya merasa diabaikan itu tidak enak. Sesekali aku ingin hilang darimu, agar kau mencari aku (jika memang dicari). Aku ingin tidak menghubungimu, agar kau tau sesepi apa sepinya orang yang merasa sepi padahal dia tidaklah sendiri. Aku ingin sekali melakukan yang kau lakukan padaku, tapi aku tak mampu. Aku bisa jadi menjadi yang paling egois, tapi padamu aku lemah.

Monday, November 10, 2014

Where are You?

There's nothing worse than feeling like i don't have you when i need you the most :'( where are you?

Tuesday, November 4, 2014

Jika padamu saja aku tidak menemukan perasaan "kau bisa memahamiku" lalu kepada siapa lagi aku harus mengadu?
Jika padamu saja aku tidak menemukan perasaan "kau bisa memahamiku" lalu kepada siapa lagi aku harus mengadu?