Wednesday, July 31, 2013

Sebisanya

Sekarang aku mulai bisa tersenyum mendapati ponselku tanpa balasan smsnya. Mungkin karena sudah kebal kecewa. Entah apa yang mendorongku untuk tetap bertahan dan percaya sementara aku tahu dia tidak lagi seperti dulu, sikap dan sifatnya yang membuatku dengan mudahnya mempercayakan hatiku telah berubah. Katanya malas membalas sms. Bagaimana seandainya aku juga menyama-malaskan membalas sms orang-orang dengan sms darinya? Haha tapi aku masih sangan bersemangat mendapati kabarnya, tapi entah dianya bagaimana. Dan bagaimana jika aku lebih dulu memberi tahu followersku di Twitter daripada mengabarinya? Ah mungkin baginya tidak apa-apa. Atau apa aku sudah bisa menerimanya apa adanya? Entahlah. Aku masih percaya dan hanya ingin bertahan. Ini tidak mudah. Aku membutuhkannya seperti bagaimana dulu ada yang hilang jika tanpa kabarnya. sekarang pertanyaannya, apakah dia masih membutuhkanku seperti katanya dulu? Bahkan sulit bagiku untuk menyesuaikan diri dengan dia yang sekarang. Tapi, akan aku coba. Lagian kuliah sebentar lagi. Diklat FDC dan proker himpunan menantiku!

No comments:

Post a Comment