Sunday, August 4, 2013

Diaku

Crabby, lagi aku datang. Yap, i'm not feeling well. Lagu Jason Mraz di kompas TV mengingatkan saja. Harusnya sih senang, itu memory yang menyenangkan. Tapi, sekarang agak pahit. Bukan hambar. See? Terlalu cepat mempercayakan hati pada orang lain. This what i got. Sejak awal kuliah sudah sepakat untuk mempercayakan hatiku padanya (entah siapa) ketika sudah di dunia kerja at least sarjana deh. Tapi, ternyata pertahanan diri goyah. Seseorang datang menawarkan dirinya dalam komitmen untuk dipantaskan dulu. Dia lain. Awalnya ku pikir hubungan ini tak akan seperti hubungan-hubungan lain. Dia menawarkan komitmen, bukan mengajak pacaran. Wow! Dulu aku sepakat, ini jauh lebih dewasa. Awalnya aku ingin biasa saja. Biarkan waktu yang membawa semuanya ke tujuan kami. Sampai akhirnya, ternyata yang ku lihat adalah hubungan yang juga seperti pacaran. Bedanya kita tak mengakui itu pacaran. Dan ternyata aku menikmatinya, hanyut di dalamnya. Hingga yang ku dapati kini aku mengharapkannya selalu ada. Tapi, di saat aku telah terbiasa, dia menawarkan kebiasaan yang lain. Terlambat! Ini menyakitiku! Dan ini sulit! Saat aku mulai percaya dan beriringan dengan kebiasaan yang dia bangun, tiba-tiba hilang! Wuuussshhh.. Dimana bisa ku dapati diaku yang dulu? Harus berbalik atau menunggu?
Oh ternyata ketika berbalik yang ku temukan hanya kenangan. Menunggu? Ini yang paling mungkin. Tapi peluang menyakitinya juga besar. Diaku yang dulu entah kemana.. Tertelan dengan "sibuk"nya. Dan lagi, aku harus mengertinya! Tidak letih. Tidak capek. Tidak akan menyerah. Sejak awal aku sudah percaya, dia orang baik.
Tapi, tak bisakah jika dia berbalik sedikit saja untuk melihatku? Untuk sekedar mengerti dan melihat yang telah dia tinggal di belakang?
Diaku yang dulu.. Aku paham betul maksudmu. Tapi, sayangnya kau tak paham maksudku. :( bukan frekuensi yang aku minta, Sayang. Bukankah dulu kau pernah katakan di tengah sibukmu bahwa aku juga tanggung jawabmu? Semoga kamu tidak lupa, Sayang. Aku merindukanmu.
Setiaku. Aku selalu menjunjung tinggi ini. Menunjukkan pada mereka, aku telah mempercayakan hatiku pada seseorangku. Aku tidak berpacaran. Aku berkekesih. Apa kamu juga begitu?
Aku selalu mengingatmu. Mengkhawatirkanmu. Apa kamu juga begitu?
Aku menginginkanmu hari ini, besok, dan seterusnya. Apa kamu juga begitu?
Namamu tak henti ku mohonkan yang terbaik pada Tuhanku.
Juga untuk hubungan yang entah harus ku sebut apa hubungan ini.
Crabby, apa aku salah?

No comments:

Post a Comment