Monday, September 1, 2014

Tentang Dia yang Pernah Berjuang

Aku ingin bercerita tentang seseorang yang mungkin telah aku sia-siakan. Seseorang yang telah berkorban banyak untukku. Seseorang yang rela melakukan apa saja untukku namun tak mampu merebut hatiku, cintaku akan selalu hanya untuk kekasihku.
Sebut saja dia Adi, seorang lelaki yang kira-kira tingginya 180 cm. Rambutnya panjang alias gondrong yang selalu diikat rapi. Alisnya tebal dan tegas. Sorot matanya yang tajam namun meneduhkan kadang membuatku tidak berani menatapnya. Rahangnya tegas setegas keinginannya menginginkanku.
Di suatu hari, dia memintaku lagi untuk memberinya sedikit ruang di hatiku, meminta sebagian kecil tempat kekasihku, entah ini yang keberapakalinya dia meminta, lalu lagi-lagi aku mengatakan "Tidak". Katanya, dia tak mengapa menunggu sampai kapanpun, sampai hatiku bisa memberinya sedikit ruang. Namun, tetap tak bisa. Tak mampu aku membagi. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menghilang saja darinya, mengacuhkannya. Bukan karena aku jahat, justru aku ingin melihatnya berhenti melihatku saja. 
Adi. Dia lelaki yang baik. Semoga Adi segera bertemu wanita yang baik juga untuknya. Melalui tulisan ini, aku hanya ingin menyampaikan terima kasih dan maaf yang mungkin tak sempat mungkin tak bisa mungkin tak mampu aku sampaikan.
Adi, terima kasih telah menjadi lelaki sabar dengan segala bentuk kasar penolakanku. Terima kasih telah selalu siap menolongku. Terima kasih untuk semua usahamu membahagiakanku.
Maaf, karena hatiku hanya bisa hanya mampu dan hanya ingin melihat kekasihku saja. Maaf, karena tak bisa membalas segala kebaikanmu. Maaf, kerana tak mampu mememenuhi keinginanmu untuk saling memiliki. Semoga kau selalu bahagia.

No comments:

Post a Comment